PROJECT INTEGRATION MANAGEMEMNT
PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT
A.
PROJECT SCOPE
MANAGEMENT
·
Merupakan
proses yang diperlukan agar proyek tersebut mencakup semua ruang lingkup yang
diperlukan.
·
Berhubungan
dengan mengendalikan dan mendefinisikan hal hal yang berhubungan dengan proyek
maupun tidak.
·
proses yang diperlukan untuk memastikan apakah
proyek sudah berisi kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan supaya proyek sukses.
Tahap-tahap dalam scope management yaitu:
1.
Plan Scope Management
Proses Menciptakan rencana ruang lingkup proyek
Ruang lingkup proyek Akan
didefenisikan , divalidasi dan dikontrol.
2. Collect Requirement
Proses mendefenisikan dan mendokumentasikan kebutuhan Stakeholder untuk
tercapainya tujuan proyek
3.
Define Scope
Adalah proses untuk membuat deskripsi detail dari proyek dan
produk
Selama perencanaan, project scope mendefinisikan dan
mendeskripsikan proyek dengan spesifikasi yang sangat detil melebihi infomasi yang telah diketahui dari
proyek tersebut.
Resiko dan asumsi yang ada di analisa sedetil mungkin dan
menambahkan resiko dan asumsi tambahan bila diperlukan.
4.
Create WBS
WBS (Work Breakdown
Structure): adalah penguraian pekerjaan secara hirarki oleh tim proyek untuk
mencapai tujuan proyek dan menciptakan rincian pekerjaan yang diperlukan,
dengan masing-masing level yang mewakili setiap detil rincian pekerjaan.
5.
Validate Scope
Validate Scope ini merupakan
tahap dimana final project diserahkan
kepada stakeholder untuk diverifikasi. Bertujuan untuk kelayakan deliverable
sesuai standar yang telah di tentukan atau tidak.
6.
Control Scope
proses pemantauan
status proyek dan ruang lingkup produk dan mengelola perubahan berdasarkan
lingkupnya
B. PROJECT TIME
MANAGEMENT
•
Project Time
Management adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses dan
prosedur yang diperlukan agar proyek dapat
berjalan tepat waktu. Waktu menjadi salah satu sumber daya unjuk kerja. Sumber
daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien.
• Efektifitas terlihat dari tercapainya tujuan
menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, dan efisien tidak lain
mengandung makna pengurangan waktu yang ditentukan.
• Project time management dapat diartikan secara
sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan waktu
penyelesaian dari proyek. Bagaimanapun, mencapai waktu penyelesaian suatu
proyek itu tidak mudah
Tahapan-tahapan
dalam Project Time Management :
1. Plan Schedule Management
2. Define Activities
3. Sequence Activities
4. Estimate Activity Resources
5. Estimate Activity Duration
6. Develop Schedule
7. Control Schedule
1.
Plan Schedule Management
• Proses pembentukan kebijakan, prosedur, dan
dokumentasi untuk merencanakan, membangun, mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan jadwal
proyek.
• Manfaat utama dari proses ini
adalah menyediakan bimbingan dan arahan tentang bagaimana jadwal proyek akan
dikelola selama proyek berlangsung.
2.
Define Activities
• Suatu proses mengidentifikasi dan menjadwalkan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam suatu penyelesaian proyek
secara terperinci, lengkap dan jelas. Tujuan utama dari proses activity
definition adalah untuk memastikan bahwa tim proyek sudah benar – benar
mengerti semua tugas yang harus mereka lakukan sebagai bagian dari project
scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan kerja.
• Suatu aktivitas atau tugas adalah suatu elemen yang
biasanya dapat diliat pada WBS yang disertai dengan durasi waktu, biaya dan
resource yang digunakan.
3.
Sequence
Activities
• Proses
mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan antar kegiatan suatu proyek.
Dengan tujuan dapat meninjau kembali kegiatan yang harus dikerjakan dan
menentukan ketergantungan kegiatan satu dengan yang lain sehingga mengetahui
urutan kegiatan.
• Activity sequencing melibatkan pengematan kembali pada
daftar aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone, dan
perubahan yang disetujui untuk menetukan hubungan antara aktivitas.
4.
Estimate Activity
Resource
• Proses untuk memperkirakan jenis dan jumlah bahan
(material), sumber daya manusia, peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan
untuk melakukan setiap aktivitas. Estimate Activity Resources menghitung setiap
tipe sumber daya yang dibutuhkan.
• Jadi kita harus dapat menganalisis sumber daya apa
yang di butuhkan untuk membangaun project agar sesuai dengan yang di inginkan
5.
Estimate Activity Duration
• Bekerja dengan stakeholder untuk menetapkan aktivitas,
menentukan dependensinya, dan mengestimasi resource-nya, proses selanjutnya
dalam project time management adalah mengestimasi durasi dari aktivitas.
Penting untuk diingat bahwa durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada
aktivitas plus waktu yang dilewatkan.
• Estimate Activity Durations Merupakan proses
memperkirakan jumlah periode kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
dengan perkiraan sumber daya.
6.
Development
Schedule
• Schedule Development menggunakan hasil dari semua proses
project time management yang sebelumnya untuk menentukan awal dari akhir dari
proyek. Sering ada beberapa iterasi dari semua proses project time management
sebelum suatu jadwal proyek diselesaikan.
• Tujuan akhir dari schedule development adalah untuk
membuat suatu jadwal proyek yang realistis yang menyediakan suatu dasar untuk
memantau berjalannya proyek untuk dimensi waktu proyek.
7.
Control Schedule
Prose
akhir dari project time management adalah schedule control. Seperti scope
control, schedule control adalah suatu bagian dari proses pengendalian
perubahan. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui status dari jadwal
proyek, faktor yang depengaruhi karena perubahan jadwal,menentukan jadwal yang
berubah, dan mengatur perubahan ketika perubahan itu terjadi.
C.
PROJECT
COST MANAGEMENT
• Project
Cost Manajement atau biasa disebut dengan manajemen biaya adalah sebuah metode
yang menggunakan teknologi untuk mengukur biaya dan produktivitas melalui
siklus hidup penuh proyek tingkat perusahaan. Project Cost Manajemen meliputi
beberapa fungsi khusus manajemen proyek yang mencakup kontrol pekerjaan
memperkirakan, pengumpulan data lapangan, penjadwalan, akuntansi dan desain.
• Dimulai
dengan memperkirakan, alat vital di Project Cost Manajement, data historis
aktual digunakan untuk merencanakan secara akurat semua aspek proyek. Karena
proyek akan terus berlanjut, kontrol pekerjaan menggunakan data dari estimasi
dengan informasi yang dilaporkan dari lapangan untuk mengukur biaya dan
produksi dalam proyek. Dari inisiasi proyek sampai selesai, proyek manajemen
biaya memiliki tujuan untuk menyederhanakan dan murahnya pengalaman proyek.
• Pengertian Cost Dan Project Cost Manajemen
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
Cost atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya. Biaya pada umumnya diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
• Project
Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk
menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah
disepakati.
• Pentingnya Project Cost Manajemen
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek
Informasi manajemen biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola secara efektif perusahaan atau organisasi non laba. Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena infomasi tersebut cenderung berfokus pada jangka pendek
Tahapan-tahapan
dalam Project Cost Management:
1.
Plan
Cost Management
• Plan
Cost Management :Inputs
Project management plan
Info yang digunakan untuk mengembangkan cost planning.
Project management plan
Info yang digunakan untuk mengembangkan cost planning.
a)
Project Charter
Rekapitulasi keuangan & persyaratan persetujuan proyek.
Rekapitulasi keuangan & persyaratan persetujuan proyek.
b)
Enterprise Environmental Factors
Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi cost planning.
Faktor dari lingkungan yang mempengaruhi cost planning.
c)
Organization Procces Assets
Aset-aset organisasi yang mungkin saja bisa digunakan baik itu berupa peralatan maupun pengalaman.
Aset-aset organisasi yang mungkin saja bisa digunakan baik itu berupa peralatan maupun pengalaman.
• Plan
Cost Management: Tools and Techniques
a)
Expert Judgement
Penilaian tentang pengambilan keputusan.2.2 Analytical Techique
Menganalisis rencana pembuatan proyek dapat dipilih strategi pendanaan proyek apakah self-funding, funding with equity, atau funding with debt.
Penilaian tentang pengambilan keputusan.2.2 Analytical Techique
Menganalisis rencana pembuatan proyek dapat dipilih strategi pendanaan proyek apakah self-funding, funding with equity, atau funding with debt.
b)
Meetings
Diadakan planning meeting untuk mengembangkan cost planning
Diadakan planning meeting untuk mengembangkan cost planning
·
Plan Cost Management: Outputs
Cost Management Plan
Menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana project cost akan direncanakan dan dikendalikan.
Cost Management Plan
Menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana project cost akan direncanakan dan dikendalikan.
2.
Estimate
Cost
· Estimate
Cost: Inputs
Cost Management Plan
Cost Management Plan
a) Human
Resource Management
b) Scope
Baseline
c) Project
Schedule
Risk Register.
Risk Register.
d) Enterprise
Enviromental Factors
e) Organizational
Process Assets
· Estimate Cost: Tools
and Techniques
a) Expert
Judgement2.2 Analogous Estimating
Mengestimasi biaya dengan biaya dari proyek lain yang mirip.
Mengestimasi biaya dengan biaya dari proyek lain yang mirip.
b)
Parametric Estimating
Memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
Memanfaatkan karakteristik proyek sebagai parameter dalam model matematika.
c)
Bottom-up Estimating
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
Estimasi berdasarkan setiap paket kerja terkecil dan menjumlahkan seluruhnya hingga diperoleh biaya total dari sebuah proyek.
d)
Three-point Estimating
Program evaluation and review technique (PERT). menggunakan tiga perkiraan untuk mendefinisikan berbagai perkiraan biaya :
Program evaluation and review technique (PERT). menggunakan tiga perkiraan untuk mendefinisikan berbagai perkiraan biaya :
1)
Most likely (CM).
2)
Optimistic (CO)
3)
Pessimistic (CP)
e)
Reverse Analysis
Analisis PERT (CE) , Expecting :
CE = (CO + 4 CM + CP) / 6
Analisis Triangular ::
CE = (CO + CM + CP) / 3
f)
Cost of Quality
Menggambarkan semua biaya yang
berkaitan dengan kualitas yang sesuai dengan persyaratan proyek.
g)
Vendor bid Analysis
h)
Project Management Software
i)
Group Decision-making Techniques
Pendekatan berbasis tim berguna untuk melibatkan anggota tim untuk meningkatkan akurasi perkiraan dan komitmen.
Pendekatan berbasis tim berguna untuk melibatkan anggota tim untuk meningkatkan akurasi perkiraan dan komitmen.
·
Estimate Cost: Outputs
a) Activity
Cost Estimates
Penilaian kuantitatif tentang berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan.3.2 Basis of Estimates
Rincian pendukung atau dasar untuk perkiraan biaya.
Penilaian kuantitatif tentang berapa banyak sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan.3.2 Basis of Estimates
Rincian pendukung atau dasar untuk perkiraan biaya.
b)
Project Documents Updates
Memperbarui dokumen proyek apapun yang dipengaruhi oleh biaya-biaya atau informasi yang diperoleh.
Memperbarui dokumen proyek apapun yang dipengaruhi oleh biaya-biaya atau informasi yang diperoleh.
3.
Determinate
Budget
•
Determine Budget: Inputs
a) Cost
Management Plan
b) Scope
Baseline
c)
Activity Cost Estimate
Perkiraan tentang berapa banyak daftar kegiatan yang dikenakan biaya
Perkiraan tentang berapa banyak daftar kegiatan yang dikenakan biaya
d)
Bassist of Estimates
e)
Project Shedule
f)
Resource Calendars
Informasi tentang sumber daya yg dikerahkan untuk proyek ini dan kapan tersedianya.
Informasi tentang sumber daya yg dikerahkan untuk proyek ini dan kapan tersedianya.
g)
Risk Register
h)
Ageements
Menentukan budget harus merujuk pada agreements info maupun cost yang berhubungan dengan produk, servis, atau hasil.
Menentukan budget harus merujuk pada agreements info maupun cost yang berhubungan dengan produk, servis, atau hasil.
i)
Organizational Process Asstes
·
Determine Budget: Tools and Technique
a)
Cost Aggregation
Mengagregasi biaya dari tingkat aktivitas ke tingkat paket pekerjaan.
Mengagregasi biaya dari tingkat aktivitas ke tingkat paket pekerjaan.
b)
Reverse Analysis
4.
Control
Cost
•
Control Cost: Inputs
a) Project
Management Plan
b) 1.2 Project
Funding Requirement
c)
Work Performance Data
Menggambarkan status dan biaya kegiatan proyek pada saat ini hingga akhir yang mencakup proyek dari awal sampai dengan selesai.
Menggambarkan status dan biaya kegiatan proyek pada saat ini hingga akhir yang mencakup proyek dari awal sampai dengan selesai.
d)
Organizational Process Assets
•
Control Costs: Tools and Techniques
a)
Earned Value Management
b)
Forecasting
c)
To-complete perfomance index
(TCPI)
d)
Performance Reviews
Kinerja dinilai dalam hal biaya, jadwal, kinerja teknis, dan risiko.
Kinerja dinilai dalam hal biaya, jadwal, kinerja teknis, dan risiko.
e)
Project Management Software
Perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan pengendalian kinerja proyek, termasuk kinerja biaya.
Perangkat lunak yang dirancang khusus untuk membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan pengendalian kinerja proyek, termasuk kinerja biaya.
f)
2.6 Reserve Analysis
Analisis cadangan untuk mengantisipasi hal-hal lain selama penggunaan budget proyek.
Analisis cadangan untuk mengantisipasi hal-hal lain selama penggunaan budget proyek.
·
Control Costs: Outputs
a) Work
Performance Information
Menunjukkan bagaimana kegiatan proyek yang benar-benar berkembang dalam kaitannya dengan anggaran yang direncanakan dan jadwal.3.2 Cost Forecasts
Perubahan pada biaya dasar yang telah disetujui. Jumlah ini umumnya direvisi hanya dalam menanggapi perubahan lingkup.
Menunjukkan bagaimana kegiatan proyek yang benar-benar berkembang dalam kaitannya dengan anggaran yang direncanakan dan jadwal.3.2 Cost Forecasts
Perubahan pada biaya dasar yang telah disetujui. Jumlah ini umumnya direvisi hanya dalam menanggapi perubahan lingkup.
b)
Change Request
c)
Project Management Plan Updates
d)
Project Documents Updates
Pembaruan dokumen biaya proyek untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam melaksanakan proyek.
Pembaruan dokumen biaya proyek untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam melaksanakan proyek.
e)
Organizational Process assets updates
Memperbarui aset proses organisasi agar proyek tetap berjalan lancar.
Memperbarui aset proses organisasi agar proyek tetap berjalan lancar.
D.
PROJECT
QUALITY MANAGEMENT
Management quality
melengkapi management project :
·
Customer Satisfaction :Pemahaman, evaluasi,
pendefinisian dan mengelola ekspektasi sehingga persyaratan pelanggan dipenuhi.
·
Prevention Over Inspection :Salah satu prinsip
dasar manajemen mutu adalah direncanakan, dirancang dan dibangun tanpa
pemeriksaan.
·
Continuous Improvement:Siklus
plan-do-check-action adalah dasar untuk perbaikan kualitas oleh Shewhart dan
dimodifikasi oleh Deming. Selain itu, inisiatif perbaikan kualitas dilakukan
oleh organisasi pertunjukan, seperti TQM dan Six Sigma, harus meningkatkan
kualitas proyek manajemen serta kualitas produk proyek.
·
Management Responbility
·
Tanggung jawab manajemen untuk menyediakan
sumber daya yang dibutuhkan agar berhasil
Tahapan-tahapan dalam Project Quality
Management
1. Plan Quality
- Plan quality managements: Input
a) Project
Management Plan
Scope Baseline
* Pernyataan project scope berisi deskripsi proyek, besar deliverable proyek, dan kriteria penerimaan. Ruang lingkup produk seringkali berisi rincian
* WBS
paket pekerjaan dan rekening kontrol yang digunakan untuk mengukur kinerja proyek
* WBS Dictionary memberikan informasi rinci untuk elemen WBS
Scope Baseline
* Pernyataan project scope berisi deskripsi proyek, besar deliverable proyek, dan kriteria penerimaan. Ruang lingkup produk seringkali berisi rincian
* WBS
paket pekerjaan dan rekening kontrol yang digunakan untuk mengukur kinerja proyek
* WBS Dictionary memberikan informasi rinci untuk elemen WBS
b) Schedule
Baseline
* Mendokumentasikan kinerja jadwal diterima
* Mengukur awal dan akhir tanggal
* Mendokumentasikan kinerja jadwal diterima
* Mengukur awal dan akhir tanggal
c) Cost
Baseline
* Mendokumentasikan fase yang tepat untuk mengukur biaya kinerja dari suatu proyek.
* Mendokumentasikan fase yang tepat untuk mengukur biaya kinerja dari suatu proyek.
d) 1.2 Stakeholder
Register
Pendaftaran stakeholder dengan kepentingan tertentu yang berdampak pada kualitas.
Pendaftaran stakeholder dengan kepentingan tertentu yang berdampak pada kualitas.
e) 1.3 Risk
Register
Informasi tentang ancaman dan peluang yang dapat mempengaruhi kualitas
Informasi tentang ancaman dan peluang yang dapat mempengaruhi kualitas
f) 1.4 Requirements
Documentation
Persyaratan dokumentasi menangkap persyaratan bahwa proyek harus memenuhi berkaitan dengan harapan kepentingan stakeholder
Persyaratan dokumentasi menangkap persyaratan bahwa proyek harus memenuhi berkaitan dengan harapan kepentingan stakeholder
g) 1.5 Enterprise
Enviromental Factors
Faktor lingkungan perusahaan yang berpengaruh terhadap proses kualitas, tetapi tidak terbatas pada:
a.peraturan lembaga pemerintah
b.aturan, standar dan pedoman spesifik untuk area aplikasi
c.bekerja / kondisi operasi dari proyek / produk yang berpengaruh.
Faktor lingkungan perusahaan yang berpengaruh terhadap proses kualitas, tetapi tidak terbatas pada:
a.peraturan lembaga pemerintah
b.aturan, standar dan pedoman spesifik untuk area aplikasi
c.bekerja / kondisi operasi dari proyek / produk yang berpengaruh.
h) Organizational
Process Assets
Aset proses organisasi yang berpengaruh terhadap proses kualitas, tetapi tidak terbatas pada:
a.kebijakan kualitas organisasi, prosedur dan pedoman
b.sejarah database
c.pelajaran dari proyek-proyek sebelumnya kebijakan mutu
Aset proses organisasi yang berpengaruh terhadap proses kualitas, tetapi tidak terbatas pada:
a.kebijakan kualitas organisasi, prosedur dan pedoman
b.sejarah database
c.pelajaran dari proyek-proyek sebelumnya kebijakan mutu
- Plan quality management: Tools and technique
a) Cost
Benefit Analiysis
Termasuk pengerjaan ulang kurang, produktivitas yang lebih tinggi, menurunkan biaya dan kepuasan pemangku kepentingan yang meningkat kualitas biaya proses yang berkualitas dengan hasil yang diharapkan.
Termasuk pengerjaan ulang kurang, produktivitas yang lebih tinggi, menurunkan biaya dan kepuasan pemangku kepentingan yang meningkat kualitas biaya proses yang berkualitas dengan hasil yang diharapkan.
b) Cost
of Quality (COQ)
Semua biaya yang dikeluarkan selama umur produk dengan investasi dalam mencegah ketidaksesuaian dengan persyaratan, penilaian produk atau jasa untuk kesesuaian terhadap persyaratan dan kegagal untuk memenuhi persyaratan (pengerjaan ulang).
Semua biaya yang dikeluarkan selama umur produk dengan investasi dalam mencegah ketidaksesuaian dengan persyaratan, penilaian produk atau jasa untuk kesesuaian terhadap persyaratan dan kegagal untuk memenuhi persyaratan (pengerjaan ulang).
c) Seven
Basic Quality Tools
Histogram, adalah bentuk khusus dari bar chart yang digunakan untuk menggambarkan tendensi sentral, dispersi, dan bentuk distribusi statistik.
Histogram, adalah bentuk khusus dari bar chart yang digunakan untuk menggambarkan tendensi sentral, dispersi, dan bentuk distribusi statistik.
d) Benchmarking
Membandingkan praktek proyek yang sebenarnya atau yang direncanakan dengan yang sebanding. Mengidentifikasi praktek terbaik, ide untuk perbaikan dan memberikan dasar untuk mengukur kinerja.
Membandingkan praktek proyek yang sebenarnya atau yang direncanakan dengan yang sebanding. Mengidentifikasi praktek terbaik, ide untuk perbaikan dan memberikan dasar untuk mengukur kinerja.
e) Design
of Experiments
Metode statistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin spesifik dengan variabel dari suatu produk atau proses dalam pengembangan atau produksi.
Metode statistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin spesifik dengan variabel dari suatu produk atau proses dalam pengembangan atau produksi.
f) Additional
Quality Planning Tools
Brainstoning
* Mengumpulkan ide-ide brainstorming dalam kelompok kecil dan kemudian ditinjau oleh kelompok yang lebih besar.
* Digunakan untuk menghubungkan dan pengurutan kegiatan yang diidentifikasi.
Brainstoning
* Mengumpulkan ide-ide brainstorming dalam kelompok kecil dan kemudian ditinjau oleh kelompok yang lebih besar.
* Digunakan untuk menghubungkan dan pengurutan kegiatan yang diidentifikasi.
g) Meetings
•
Plan Quality Managements: Output
Quality Management Plan, rencana manajemen mutu menjelaskan bagaimana tim manajemen proyek akan menerapkan proses organisasi untuk melakukan kebijakan mutu.
Quality Management Plan, rencana manajemen mutu menjelaskan bagaimana tim manajemen proyek akan menerapkan proses organisasi untuk melakukan kebijakan mutu.
a.
Process Improvement Plan
Process Improvment Plan, Proses perbaikan rincian rencana langkah-langkah untuk menganalisis manajemen proyek dan pengembangan produk
Process Improvment Plan, Proses perbaikan rincian rencana langkah-langkah untuk menganalisis manajemen proyek dan pengembangan produk
b.
Quality Metrics
Sebuah metrik kualitas khusus menggambarkan sebuah proyek atau atribut produk dan bagaimana proses kontrol kualitas akan mengukurnya. Pengukuran adalah nilai sebenarnya.
Sebuah metrik kualitas khusus menggambarkan sebuah proyek atau atribut produk dan bagaimana proses kontrol kualitas akan mengukurnya. Pengukuran adalah nilai sebenarnya.
c.
Quality Checklists
Checklist adalah alat terstruktur, biasanya komponen tertentu, digunakan untuk memverifikasi bahwa serangkaian langkah-langkah yang diperlukan dan telah
Checklist adalah alat terstruktur, biasanya komponen tertentu, digunakan untuk memverifikasi bahwa serangkaian langkah-langkah yang diperlukan dan telah
d.
Project Documents Updates
Dokumen proyek yang dapat diperbarui termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Stakeholder register
* Responsibility assignment matrix
* WBS and WBS Dictionary
Dokumen proyek yang dapat diperbarui termasuk, namun tidak terbatas pada:
* Stakeholder register
* Responsibility assignment matrix
* WBS and WBS Dictionary
2. Perform
Quality Control
Control quality ialah proses monitoring dan merekam hasil dari pelaksanaan
control quality untuk menilai kinerja dan merekomendasikan perubahan yang
diperlukan. Manfaat utama dari proses ini meliputi:– mengidentifikasi penyebab dari proses yang buruk atau kualitas produk dan merekomendasikan dan / atau mengambil tindakan untuk dihilangkan
– memvalidasi bahwa deliverable proyek dan bekerja memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pemangku kepentingan utama yang diperlukan untuk penerimaan akhir.
3. Perform Quality Assurance
Perform Quality Assurance adalah proses audit persyaratan kualitas dan hasil dari kualitas mengontrol pengukuran untuk memastikan bahwa standar kualitas yang sesuai dan definisi operasional yang digunakan. kuncinya manfaat dari proses ini adalah bahwa ia memfasilitasi peningkatan kualitas proses.
E.
PROJECT HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk
mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang
dibutuhkan oleh sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber
daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya
Manusia, Henry Simamora).
Human Resource Management System mempunyai 6 buah aktivitas
utama, yaitu:
- Employment Management
- Performance Management
- Career Development Management
- Reward Management
- Employee Relations Management
- Termination System
Tahapan-tahapan dalam Project Human Resourcce Management:
1. Plan Human Resource Management
• Input
a)
Project Management Plan
Digunakan untuk mengembangkan manajemen sumber daya. Informasi yang ada dan berhubungan dengan sumber daya manusianya yaitu :
* Siklus hidup proyek dan proses yang akan dilakukan setiap fasa kegiatan
* Bagaimana kegiatan akan dilaksanakan untuk memenuhi tujuan proyek
* Perubahan rencana manajemenyang mendokumentasikan bagaimana manajemen itu akan dilakukan
* Bagaimana integritas project baseline bisa dijaga
* Kebutuhan dan metode komunikasi antar stakeholder1.2 Activity Resource
Digunakan untuk mengembangkan manajemen sumber daya. Informasi yang ada dan berhubungan dengan sumber daya manusianya yaitu :
* Siklus hidup proyek dan proses yang akan dilakukan setiap fasa kegiatan
* Bagaimana kegiatan akan dilaksanakan untuk memenuhi tujuan proyek
* Perubahan rencana manajemenyang mendokumentasikan bagaimana manajemen itu akan dilakukan
* Bagaimana integritas project baseline bisa dijaga
* Kebutuhan dan metode komunikasi antar stakeholder1.2 Activity Resource
b)
Requirements
Perencanaan sumber daya manusia menggunakan kebutuhan sumber daya kegiatan untuk menentukan kenutuhan sumber daya manusia untuk proyek tersebut. Persyaratan awal mengenai anggota tim proyek yang diperlukan dan kompetensi mereka secara progresif diuraikan sebagai bagian dari prosesRencana Manajemen Sumber Daya Manusia.
Perencanaan sumber daya manusia menggunakan kebutuhan sumber daya kegiatan untuk menentukan kenutuhan sumber daya manusia untuk proyek tersebut. Persyaratan awal mengenai anggota tim proyek yang diperlukan dan kompetensi mereka secara progresif diuraikan sebagai bagian dari prosesRencana Manajemen Sumber Daya Manusia.
c)
Enterprise Environmental Factors
Enterprise environmental factors yang mempengaruhi proses rencana manajemen sumber daya manusia antara lain :
* Struktur dan budaya organisasi
* Sumber daya manusia yang sudah ada
* Persebaran geografis anggota tim
* Aturan administrasi personil
* Kondisi pasar
Enterprise environmental factors yang mempengaruhi proses rencana manajemen sumber daya manusia antara lain :
* Struktur dan budaya organisasi
* Sumber daya manusia yang sudah ada
* Persebaran geografis anggota tim
* Aturan administrasi personil
* Kondisi pasar
•
Tools
and Techniques
a)
Organization Charts and Position
Description
Berbagai format yang ada untuk mendokumentasikan peran anggota tim dan tanggung jawab. Sebagian besar format jatuh ke salah satu dari tiga jenis : hirarkis, matriks, dan orientasi teks. Selain itu, beberapa tugas proyek terdaftar dalam rencana anak perusahaan, seperti risiko, kualitas, atau rencana manajemen komunikasi. Apapun metode yang digunakan, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap paket pekerjaan memiliki seorang pemilik yang jelas dan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka. Contoh, format hirarkis dapat digunakan untuk merepresentasikan peran tingkat tinggi, sementara format berbasis teks mungkin akan lebih cocok untuk mendokumentasikan tanggung jawab rinci.
Berbagai format yang ada untuk mendokumentasikan peran anggota tim dan tanggung jawab. Sebagian besar format jatuh ke salah satu dari tiga jenis : hirarkis, matriks, dan orientasi teks. Selain itu, beberapa tugas proyek terdaftar dalam rencana anak perusahaan, seperti risiko, kualitas, atau rencana manajemen komunikasi. Apapun metode yang digunakan, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap paket pekerjaan memiliki seorang pemilik yang jelas dan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab mereka. Contoh, format hirarkis dapat digunakan untuk merepresentasikan peran tingkat tinggi, sementara format berbasis teks mungkin akan lebih cocok untuk mendokumentasikan tanggung jawab rinci.
b)
Grafik Hierarkis
Struktur bagan organisasi tradisional dapat digunakan untuk menunjukkan posisi dan hubungan dalam grafis , format yang top-down.Pekerjaan struktur breakdown ( WBS ) dirancang untuk menunjukkan bagaimana proyek deliverable dipecah menjadi paket pekerjaan menyediakan cara untuk menunjukkan daerah tanggung jawab tingkat tinggi. Sementara WBS menunjukkan pengelompokan proyek deliverable , dengan rincian struktur organisasi diatur sesuai dengan departemen organisasi yang ada , unit , atau tim dengan kegiatan proyek atau paket pekerjaan yang terdaftar di bawah masing-masing departemen.
Struktur bagan organisasi tradisional dapat digunakan untuk menunjukkan posisi dan hubungan dalam grafis , format yang top-down.Pekerjaan struktur breakdown ( WBS ) dirancang untuk menunjukkan bagaimana proyek deliverable dipecah menjadi paket pekerjaan menyediakan cara untuk menunjukkan daerah tanggung jawab tingkat tinggi. Sementara WBS menunjukkan pengelompokan proyek deliverable , dengan rincian struktur organisasi diatur sesuai dengan departemen organisasi yang ada , unit , atau tim dengan kegiatan proyek atau paket pekerjaan yang terdaftar di bawah masing-masing departemen.
c)
Matriks berbasis grafik
Matriks tugas tanggung jawab adalah grid yang menunjukkan proyek sumber daya ditugaskan untuk setiap paket pekerjaan. Hal ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara pekerjaan paket atau kegiatan dan anggota tim proyek. Pada proyek yang lebih besar , RAM dapat dikembangkan di berbagai tingkatan. Misalnya, RAM tingkat tinggi dapat menentukan apa yang kelompok tim proyek atau unit bertanggung jawab dalam setiap komponen WBS , sementara tingkat rendah RAM yang digunakan dalam kelompok untuk menunjuk peran, tanggung jawab , dan tingkat wewenang untuk kegiatan tertentu.
Matriks tugas tanggung jawab adalah grid yang menunjukkan proyek sumber daya ditugaskan untuk setiap paket pekerjaan. Hal ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara pekerjaan paket atau kegiatan dan anggota tim proyek. Pada proyek yang lebih besar , RAM dapat dikembangkan di berbagai tingkatan. Misalnya, RAM tingkat tinggi dapat menentukan apa yang kelompok tim proyek atau unit bertanggung jawab dalam setiap komponen WBS , sementara tingkat rendah RAM yang digunakan dalam kelompok untuk menunjuk peran, tanggung jawab , dan tingkat wewenang untuk kegiatan tertentu.
d)
Format berorintasi teks
Tanggung jawab anggota tim yang membutuhkan deskripsi rinci dapat ditentukan dalam format berorientasi teks. Biasanya dalam bentuk outline, dokumen memberikan informasi seperti tanggung jawab, wewenang, kompetensi, dan kualifikasi. Dokumen-dokumen ini dapat digunakan sebagai template untuk proyek-proyek masa depan, terutama ketika informasi tersebut diperbarui sepanjang proyek ini dengan menerapkan pelajaran yang diperoleh.
Tanggung jawab anggota tim yang membutuhkan deskripsi rinci dapat ditentukan dalam format berorientasi teks. Biasanya dalam bentuk outline, dokumen memberikan informasi seperti tanggung jawab, wewenang, kompetensi, dan kualifikasi. Dokumen-dokumen ini dapat digunakan sebagai template untuk proyek-proyek masa depan, terutama ketika informasi tersebut diperbarui sepanjang proyek ini dengan menerapkan pelajaran yang diperoleh.
e)
Networking, Adalah interaksi formal dan
informal dengan orang lain dalam sebuah organisassi, industri, atau lingkungan
profesional. Manfaat manajemen sumber daya manusia dari suksesnya
networking dengan meningkatkan pengetahuan dan akses ke aset sumber daya
manusia seperti kompetensi yang kuat, pengalaman khusus, dan peluang kemitraan
eksternal. Contoh kegiatan jaringan sumber daya manusia termasuk
korespondensi proaktif, pertemuan makan siang, percakapan informal, termasuk
rapat dan acara, konferensi perdagangan, dan symposium
f)
Organizational theory
Teori organisasi memberi informasi tentang cara seseorang, tim, dan unit organisasi berperilaku. Teori organisasi yang berlaku mungkin merekomendasikan berolahraga gaya kepemimpinan yang fleksibel yang menyesuaikan dengan perubahan tingkat kematangan tim di seluruh siklus hidup proyek.
Teori organisasi memberi informasi tentang cara seseorang, tim, dan unit organisasi berperilaku. Teori organisasi yang berlaku mungkin merekomendasikan berolahraga gaya kepemimpinan yang fleksibel yang menyesuaikan dengan perubahan tingkat kematangan tim di seluruh siklus hidup proyek.
g)
Expert Judgement
Dalam rencana manajemen sumber daya manusia, expert judgement digunakan untuk:
*Daftar kebutuhan awal untuk keterampilan yang dibutuhkan
*Menilai peran yang diperlukan untuk proyek berdasarkan deskripsi peran standar dalam organisasi
*Menentukan tingkat upaya awal dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan proyek
*Menentukan hubungan pelaporan yang dibutuhkan berdasarkan pada budaya organisasi
*Memberikan pedoman lead time yang dibutuhkan untuk staf, berdasarkan pelajaran dan kondisi pasar
*Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan akuisisi staf, retensi, dan rencana rilis, dan
*Mengidentifikasi dan merekomendasikan program untuk mematuhi pemerintah yang berlaku dan kontrak serikat.
Dalam rencana manajemen sumber daya manusia, expert judgement digunakan untuk:
*Daftar kebutuhan awal untuk keterampilan yang dibutuhkan
*Menilai peran yang diperlukan untuk proyek berdasarkan deskripsi peran standar dalam organisasi
*Menentukan tingkat upaya awal dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan proyek
*Menentukan hubungan pelaporan yang dibutuhkan berdasarkan pada budaya organisasi
*Memberikan pedoman lead time yang dibutuhkan untuk staf, berdasarkan pelajaran dan kondisi pasar
*Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan akuisisi staf, retensi, dan rencana rilis, dan
*Mengidentifikasi dan merekomendasikan program untuk mematuhi pemerintah yang berlaku dan kontrak serikat.
h)
Meetings
Ketika perencanaan manajemen sumber daya manusia dalam sebuah proyek, tim manajemen proyek akan mengadakan rapat perencanaan. Rapat atau meeting ini berpengaruh terhadap kombinasi alat dan teknik lain yang mengijinkan semua anggota tim manajemen proyek untuk mencapai tujuan dari rencana manajemen sumber daya manusia.
Ketika perencanaan manajemen sumber daya manusia dalam sebuah proyek, tim manajemen proyek akan mengadakan rapat perencanaan. Rapat atau meeting ini berpengaruh terhadap kombinasi alat dan teknik lain yang mengijinkan semua anggota tim manajemen proyek untuk mencapai tujuan dari rencana manajemen sumber daya manusia.
•
Output
a)
Human
resources management plan
Merupakan bagian dari project management plan yang memberi keterangan bagaimana sumber daya manusia proyek didefinisikan, dibagi, diatur, dan dilepaskan. human resources management plan termasuk diantaranya:
* Role and responsibility
* Project organization charts
* Staffing management planRoles and responsibility
* Peran : fungsi yang diasumsikan seseorang dalam proyek. Misal peran sebagai analis bisnis, harus jelas perannya tentang kewenangan, tanggung jawab, dan batasan.
* Kewenangan : hak untuk menggunakan sumber daya proyek, membuat keputusan, menandatangani penerimaan, menerima hasil, dan mempengaruhi yang lain untuk melaksanakan kegiatan proyek.
* Tanggung jawab : tugas yang diberikan dan kegiatan dari anggota tim proyek yang diharapkan untuk menyelesaikan kegiatan proyek.
* Kompetensi : keterampilan dan kapasitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tertentu dalam batasan proyek.
Merupakan bagian dari project management plan yang memberi keterangan bagaimana sumber daya manusia proyek didefinisikan, dibagi, diatur, dan dilepaskan. human resources management plan termasuk diantaranya:
* Role and responsibility
* Project organization charts
* Staffing management planRoles and responsibility
* Peran : fungsi yang diasumsikan seseorang dalam proyek. Misal peran sebagai analis bisnis, harus jelas perannya tentang kewenangan, tanggung jawab, dan batasan.
* Kewenangan : hak untuk menggunakan sumber daya proyek, membuat keputusan, menandatangani penerimaan, menerima hasil, dan mempengaruhi yang lain untuk melaksanakan kegiatan proyek.
* Tanggung jawab : tugas yang diberikan dan kegiatan dari anggota tim proyek yang diharapkan untuk menyelesaikan kegiatan proyek.
* Kompetensi : keterampilan dan kapasitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan tertentu dalam batasan proyek.
b)
Project organization charts
Adalah grafik yang menggambarkan anggota tim proyek dan hubungannya. Bisa berupa formal dan informal, sangat detil, dibuat berdasarkan kebutuhan proyek. Misalnya project organization chart untuk 3000 orang tim tanggap bencana harus mempunyai detail lebih besar dari project organization chart untuk internal yang hanya terdiri dua puluh orang.
Adalah grafik yang menggambarkan anggota tim proyek dan hubungannya. Bisa berupa formal dan informal, sangat detil, dibuat berdasarkan kebutuhan proyek. Misalnya project organization chart untuk 3000 orang tim tanggap bencana harus mempunyai detail lebih besar dari project organization chart untuk internal yang hanya terdiri dua puluh orang.
c)
Staffing management plan
Adalah komponen yang menjelaskan kapan dan bagaimana anggota tim proyek dibutuhkan dan berapa lama mereka dibutuhkan. Rencana ini selalu diupdate berkala selama proyek berlangsung.
Adalah komponen yang menjelaskan kapan dan bagaimana anggota tim proyek dibutuhkan dan berapa lama mereka dibutuhkan. Rencana ini selalu diupdate berkala selama proyek berlangsung.
d)
Informasi yang ada meliputi
* Staff aquistion : jumlah pertanyaan yang ada ketuka perencanaan akuisisi anggota tim proyek.
* Resources calendars : kalender yang mengidentifikasi hari dan shift kerja dari setiap sumber daya yang ada.
* Staff release plan : menentukan metode dan waktu pelepasan anggota tim yang menguntungkan kedua pihak tim proyek dan anggota tim.
* Training needs : jika terdapat anggota tim yang belum memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, training bisa menjadi salah satu bagian proyek.
* Recognition and rewards : kriteria jelas untuk reward dan sistem terencana atas bantuan mepromosikan dan meningkatkan perilaku yang diinginkan.
* Compliance : termasuk strategi untuk mematuhi aturan pemerintah yang berlaku, kontrak, dan aturan SDM lain
* Safety : aturan dan prosedur yang melindungi anggota tim dari bahaya bisa termasuk dalam staffing management plan juga dalam risk register.
* Staff aquistion : jumlah pertanyaan yang ada ketuka perencanaan akuisisi anggota tim proyek.
* Resources calendars : kalender yang mengidentifikasi hari dan shift kerja dari setiap sumber daya yang ada.
* Staff release plan : menentukan metode dan waktu pelepasan anggota tim yang menguntungkan kedua pihak tim proyek dan anggota tim.
* Training needs : jika terdapat anggota tim yang belum memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, training bisa menjadi salah satu bagian proyek.
* Recognition and rewards : kriteria jelas untuk reward dan sistem terencana atas bantuan mepromosikan dan meningkatkan perilaku yang diinginkan.
* Compliance : termasuk strategi untuk mematuhi aturan pemerintah yang berlaku, kontrak, dan aturan SDM lain
* Safety : aturan dan prosedur yang melindungi anggota tim dari bahaya bisa termasuk dalam staffing management plan juga dalam risk register.
2. Acquire Project Team
•
Input
a)
Human resource Management Plan
Menyediakan panduan tentang bagaimanaa project human resource diidentifikasi , dimanage , diorganisir dan direlease. Termasuk didalamnya:
-Peran dan tanggungjawab dalam menentukan posisi, skills dan kompetensi yang diinginkan suatu proyek
-Project organization chart yang mengindikasikan jumlah orang yang dibutuhkan untuk suatu proyek dan
Menyediakan panduan tentang bagaimanaa project human resource diidentifikasi , dimanage , diorganisir dan direlease. Termasuk didalamnya:
-Peran dan tanggungjawab dalam menentukan posisi, skills dan kompetensi yang diinginkan suatu proyek
-Project organization chart yang mengindikasikan jumlah orang yang dibutuhkan untuk suatu proyek dan
b)
Staffing management, plan yang membagi time period tiap member tim
yang dibutuhkan dan informasi lainnya yang penting untuk tim proyek.
c)
Enterprise Environmental Factors
Faktor lingkungan perusahaan yang dapat mempengaruhi proses untuk memperoleh tim proyek, tetapi tidak terbatas pada:
-Informasi yang ada pada human resource termasuk kemampuan , level kompetensi , pengalaman , ketertarikan dalam suatu pekerjakan dan bayaran
-Kebijakan administrasi yang berefek pada tenaga outsourcing
-Organizational structure
-Colocation/multiple location
Faktor lingkungan perusahaan yang dapat mempengaruhi proses untuk memperoleh tim proyek, tetapi tidak terbatas pada:
-Informasi yang ada pada human resource termasuk kemampuan , level kompetensi , pengalaman , ketertarikan dalam suatu pekerjakan dan bayaran
-Kebijakan administrasi yang berefek pada tenaga outsourcing
-Organizational structure
-Colocation/multiple location
d)
Organizational process asset
Adalah rencana, proses, kebijakan , prosedur dan pengetahuan berdasarkan penggunaan spesifik dan digunakan untuk melakukan organisasi, Seperti artifact, praktik atau pengetahuan dari mana saja atau dari semua organisasi yang berhubungan dalam proyek yang dapat digunakan untuk melaksanakan proyek dan berpengaruh pada project human resource
Adalah rencana, proses, kebijakan , prosedur dan pengetahuan berdasarkan penggunaan spesifik dan digunakan untuk melakukan organisasi, Seperti artifact, praktik atau pengetahuan dari mana saja atau dari semua organisasi yang berhubungan dalam proyek yang dapat digunakan untuk melaksanakan proyek dan berpengaruh pada project human resource
·
Tools
and technique
a)
Pra-assignment
Ketika anggota tim proyek yang dipilih di awal, mereka dianggap pra-ditugaskan. Situasi ini dapat terjadi jika hasil dari orang – orang tertentu yang dijanjikan sebagai bagian dari proposal yang kompetitif, jika proyek tergantung pada keahlian dari orang – orang tertentu jika beberapa tugas staf didefinisikan dalam project charter.
Ketika anggota tim proyek yang dipilih di awal, mereka dianggap pra-ditugaskan. Situasi ini dapat terjadi jika hasil dari orang – orang tertentu yang dijanjikan sebagai bagian dari proposal yang kompetitif, jika proyek tergantung pada keahlian dari orang – orang tertentu jika beberapa tugas staf didefinisikan dalam project charter.
b)
Negotiation
Kemampuan negosiasi dalam sebuah tim sangat penting untuk mempengaruhi orang lain dalam melakukan kesepakatan dalam sebuah proyek seperti yang diinginkan oleh beberapa pihak.
Kemampuan negosiasi dalam sebuah tim sangat penting untuk mempengaruhi orang lain dalam melakukan kesepakatan dalam sebuah proyek seperti yang diinginkan oleh beberapa pihak.
c)
Acquisition
Bila organisasi yang berkinerja tidak memiliki staf in-house yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek, layanan yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sumber luar. Hal ini dapat melibatkan jasa konsultan individu atau pekerjaan subkontrak ke organisasi lain.
Bila organisasi yang berkinerja tidak memiliki staf in-house yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek, layanan yang dibutuhkan dapat diperoleh dari sumber luar. Hal ini dapat melibatkan jasa konsultan individu atau pekerjaan subkontrak ke organisasi lain.
d)
Tim Virtual
Penggunaan tim virtual menciptakan kemungkinan baru ketika memperoleh anggota tim proyek. Tim virtual dapat didefinisikan sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama yang memenuhi peranan mereka dengan sedikit waktu atau tidak menghabiskan wktu pertemuan face to face, cukup dengan Ketersediaan komunikasi elektronic seperti email, konferensi audio. Format tim virtual memungkinkan untuk:
* Pembentukan tim orang dari perusahaan yang sama yang tinggal di daerah geografis yang luas.
* Tambahan keahlian khusus untuk tim proyek meskipun si ahli tersebut tidak ada di dalam wilayah geografis yang sama.
* Memasukkan karyawan yang bekerja dari home office
* Bentuk tim orang yang bekerja shift yang berbeda atau jam.
* Dapat memasukan orang dengan kemampuan mobilitas yg terbatas
* Melaksanakan project dengan keterbatasan wilayah
Penggunaan tim virtual menciptakan kemungkinan baru ketika memperoleh anggota tim proyek. Tim virtual dapat didefinisikan sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama yang memenuhi peranan mereka dengan sedikit waktu atau tidak menghabiskan wktu pertemuan face to face, cukup dengan Ketersediaan komunikasi elektronic seperti email, konferensi audio. Format tim virtual memungkinkan untuk:
* Pembentukan tim orang dari perusahaan yang sama yang tinggal di daerah geografis yang luas.
* Tambahan keahlian khusus untuk tim proyek meskipun si ahli tersebut tidak ada di dalam wilayah geografis yang sama.
* Memasukkan karyawan yang bekerja dari home office
* Bentuk tim orang yang bekerja shift yang berbeda atau jam.
* Dapat memasukan orang dengan kemampuan mobilitas yg terbatas
* Melaksanakan project dengan keterbatasan wilayah
e)
Tim Virtual (lanjutan)
Bagaimanapun juga terdapat kelemahan dari tim virtual seperti , kemungkinan terjadinya kesalahpahaman , kesulitan dalam hal sharing ilmu/pengalaman dll .
Bagaimanapun juga terdapat kelemahan dari tim virtual seperti , kemungkinan terjadinya kesalahpahaman , kesulitan dalam hal sharing ilmu/pengalaman dll .
f)
Communication planning ,adalah hal yang
sangat penting dalam pembentukan tim virtual .tambahan waktu bisa saja
dibutuhkan untuk memastikan tujuan yang jelas, memfasilitasi komunikasi,
pengembangan protokol untuk menyelesaikan masalah, memaukan orang dalam
pengambilan keputusan , mengerti perbedaan budaya, dll.
g)
Multi criteria decision analysis
Adalah pilihan dari kriteria yang sering digunakan sebagai bagian dari memperoleh tim proyek . Dengan menggunakan multi- criteria decsion analysis tool, suatu kriteria dapat dikembangkan dan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap tim member yang potensial. Kriteria ini dibebankan berdasarkan pentingnya terhadap kebutuhan tim . Contoh kriteria yang dpat dimasukan:
-Availability. Melakukan identifikasi mana saja tim member yang tersedia untuk bekerja pada suatu proyek dalam kurun waktu yang dibutuhkan .
-Cost . Verifikasi jika tambahan cost pada anggota timmasuk dalam budget
-Experience. Verifkasi apakah tim proyek mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan proyek untuk berkontribusi dalam proyek tersebut
-Ability . Verifikasi apakah tim proyek mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh proyek
-Knowledge. Mempertimbakan jika tim member memiliki pengetahuan yang relevan pada kostumer , proyek yang sama dan perbedaan dari lingkungan proyek
-Skills . Menentukan apakah member memiliki skill yang relevan untuk menggunakan alat proyek ,implementasinya atau pelatihannya
-Attitude. Menentukan apalakah member memiliki kemmapuan untunnk bekerja dengan anggota lainya sebagai tim
-International factor . Mempertimbangkan lokasi tim member, waktu dan kemampuan komunikasi
Adalah pilihan dari kriteria yang sering digunakan sebagai bagian dari memperoleh tim proyek . Dengan menggunakan multi- criteria decsion analysis tool, suatu kriteria dapat dikembangkan dan digunakan untuk melakukan penilaian terhadap tim member yang potensial. Kriteria ini dibebankan berdasarkan pentingnya terhadap kebutuhan tim . Contoh kriteria yang dpat dimasukan:
-Availability. Melakukan identifikasi mana saja tim member yang tersedia untuk bekerja pada suatu proyek dalam kurun waktu yang dibutuhkan .
-Cost . Verifikasi jika tambahan cost pada anggota timmasuk dalam budget
-Experience. Verifkasi apakah tim proyek mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan proyek untuk berkontribusi dalam proyek tersebut
-Ability . Verifikasi apakah tim proyek mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh proyek
-Knowledge. Mempertimbakan jika tim member memiliki pengetahuan yang relevan pada kostumer , proyek yang sama dan perbedaan dari lingkungan proyek
-Skills . Menentukan apakah member memiliki skill yang relevan untuk menggunakan alat proyek ,implementasinya atau pelatihannya
-Attitude. Menentukan apalakah member memiliki kemmapuan untunnk bekerja dengan anggota lainya sebagai tim
-International factor . Mempertimbangkan lokasi tim member, waktu dan kemampuan komunikasi
•
Output
a)
Project Staff assignment
Proyek ini dikelola ketika orang yang tepat telah ditetapkan melalui metode yang dijelaskan sebelumnya.
Proyek ini dikelola ketika orang yang tepat telah ditetapkan melalui metode yang dijelaskan sebelumnya.
b)
Resource callendar
Mendokumentasikan periode waktu yang masing-masing anggota tim proyek dapat bekerja pada proyek tsb . Misal jadwal cuti dsb agar sinkron.
Mendokumentasikan periode waktu yang masing-masing anggota tim proyek dapat bekerja pada proyek tsb . Misal jadwal cuti dsb agar sinkron.
c)
Project management plan update
Elemen dari project management plan tetapi tidak terbatas pada human resource management plan . Contohnya, orang yang direkrut untuk peran tertentu bisa jadi tidak memenuhi semua requiremeny yang dibutuhkan pada human resouce management plan . Ketika terjadi perbedaan , project management plan butuh update dari struktur tim , peran dan tanggungjawab dari tim proyek.
Elemen dari project management plan tetapi tidak terbatas pada human resource management plan . Contohnya, orang yang direkrut untuk peran tertentu bisa jadi tidak memenuhi semua requiremeny yang dibutuhkan pada human resouce management plan . Ketika terjadi perbedaan , project management plan butuh update dari struktur tim , peran dan tanggungjawab dari tim proyek.
3. Develop Project Team
Sebuah proses peningkatan
kompetensi, interaksi tim,dan lingkungan tim secara keseluruhan untuk
meningkatkan kinerja proyek Pengelola proyek harus memperoleh
keterampilan untuk mengidentifikasi membangun,
mempertahankan, memotivasi, memimpin dan menginspirasi tim proyek
untuk mencapai kinerja tim yang tinggi dan untuk memenuhi
tujuan proyek.
Develop project ini adalah
tanggungjawab dari project manager yang harus dapat melakukan identifikasi ,
membangun , kontrol , memotivasi , memimpin dan menginspirasi tim proyek dengan
tujuan mendapatkan performansi yang tinggi . Manager proyek harus membangun
lingkugnan yang dapat memfasilitasi teamwork, karena teamwork adalah faktor
yang sangat berpengaruh dalam proyek.
Tujuan dari developing tim proyek diantaranya :
* Meningkatkan pengetahunan dan skills dari anggota tim untuk meningkatkan kemampuan merekauntuk menyelesaikan proyek yang deliverables , dengan cost yang lebih rendah , schedule yang lebih rendah juga tetapi kualitas bagus
* Meningkatkan perasaan percaya dan setuju kepada tim untuk menaikan semangat, mengecilkan konflik dan meningkatkan team work.
* Membuat suatu tim yang dinamis , cohesiv dan kolaborativ
* Meningkatkan produktivitas individual dan tim , semagat tim dan kerjasama.
* Meningkatkan pengetahunan dan skills dari anggota tim untuk meningkatkan kemampuan merekauntuk menyelesaikan proyek yang deliverables , dengan cost yang lebih rendah , schedule yang lebih rendah juga tetapi kualitas bagus
* Meningkatkan perasaan percaya dan setuju kepada tim untuk menaikan semangat, mengecilkan konflik dan meningkatkan team work.
* Membuat suatu tim yang dinamis , cohesiv dan kolaborativ
* Meningkatkan produktivitas individual dan tim , semagat tim dan kerjasama.
4. Management Project Team
Mengelola tim proyek adalah proses tracking kinerja anggota tim, memberikan umpan balik, memecahkan masalah, dan mengelola perubahan tim untuk mengoptimalkan kinerja proyek. Manfaat utama dari proses ini adalah bahwa hal itu mempengaruhi perilaku tim, mengelola konflik, menyelesaikan masalah, dan menilai kinerja anggota tim. Mengelola tim proyek memerlukan berbagai keterampilan manajemen untuk mengembangkan kerja tim dan mengintegrasikan upaya anggota tim untuk membuat tim berkinerja tinggi. Tim manajemen melibatkan suatu kombinasi dari keterampilan dengan penekanan khusus pada komunikasi, manajemen konflik, negosiasi, dan kepemimpinan.
F.
PROJECT COMMUNICATION
MANAGEMENT
Project Communication
Management termasuk proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa
informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat, baik dalam segi
pengumpulan, diseminasi, penyimpanan, dan disposisi. Hal ini menciptakan
hubungan yang penting antara orang-orang, ide, dan informasi
yang diperlukan supaya proyek berakhir dengan kesuksesan. Setiap orang yang
terlibat dalam proyek ini harus siap untuk mengirim dan menerima
komunikasi, dan harus memahami bagaimana komunikasi dilakukan di mana
mereka terlibat sebagai individu dan bagaimana komunikasi dapat mempengaruhi
proyek secara keseluruhan.
Project Communication Management memiliki 3 bagian utama yaitu:1. Plan Communication Management
Plan Communication Management merupakan proses
pengembangan pendekatan yang tepat dan rencana proyek komunikasi berdasrakan
kebutuhan informasi dan persyaratan stakeholder, dan aset organisasi yang
tersedia. Manfaat utama dari proses ini adalah mengidentifikasi dan
mendokumentasikan pendekatan untuk berkomunikasi dengan efektif dan efisien
dengan stakeholders.
a. Inputs:
1. Project management plan
2. Stakeholder register
3. Enterprise environmental factors
4. Organizational process assets
b. Tools
and Techniques:
1. Communication requirement analysis
2. Communication technology
3. Communication models
4. Communication methods
5. Meetings
c. Outputs:
1. Communications management plan
2. Project document updates
2. Manage CommunicationManage communication adalah proses untuk membuat, mengumpulkan, mendistribusi, menyimpan, mengembalikan, dan penempatan dari informasi proyek berdasrakan communication management plan. Fungsi utama dari proses ini adalah dapat melakukan efisiensi dan efiktivitas dalam berkomunikasi antara proyek stakeholders.
a.
Inputs:
1. Communication management plan
2. Work performance reports
3. Enterprise environmental factors
4. Organizational process assets
b.
Tools and Techniques:
1. Communication technology
2. Communication models
3. Communication methods
4. Information management systems
5. Performance reporting
c.
Outputs:
1. Project communications
2. Project communication plan updates
3. Control CommunicationControl communication adalah proses monitoring dan pengendalian komunikasi di seluruh siklus proyek untuk memastikan kebutuhan informasi dari para stakeholder proyek terpenuhi.
G.
PROJECT RISK
MANAGEMENT
Control communication adalah proses monitoring dan pengendalian
komunikasi di seluruh siklus proyek untuk memastikan kebutuhan informasi dari
para stakeholder proyek terpenuhi.
1.
Plan Risk Management
•
Proses
mendefinisikan bagaimana melakukan aktivitas manajemen risiko untuk proyek.
Manfaat utama dari proses ini adalah memastikan bahwa tingkat, jenis, dan
visibilitas( keadaan
dapat dilihat dan diamati ) manajemen
risiko yang sepadan dengan resiko dan pentingnya proyek untuk organisasi.
•
Rencana manajemen risiko sangat penting untuk
berkomunikasi dan mendapatkan persetujuan dan dukungan dari semua pemangku
kepentingan untuk memastikan proses manajemen risiko didukung dan dilakukan
secara efektif selama siklus hidup proyek.
.
2. Identify Risks
Proses menentukan risiko yang dapat
mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan
karakteristik mereka.
3.
Perform Qualitative Risk Analysis
Proses memprioritaskan risiko untuk
analisis lebih lanjut atau tindakan dengan menilai dan menggabungkan
probabilitas terjadinya mereka dan dampaknya
4.
Perform Quantitative Risk Analysis
Proses numerik menganalisis pengaruh
dari identifikasi resiko pada tujuan proyek secara keseluruhan.
5.
Plan Risk
Responses
Proses pengembangan pilihan dan
tindakan untuk meningkatkan peluang dan untuk mengurangi ancaman terhadap
tujuan proyek.
6.
Control Risks
Proses pelaksanaan rencana tanggap risiko, mengidentifikasi risiko,
monitoring sisa risiko, mengidentifikasi risiko baru, dan mengevaluasi efektivitas
proses risiko di seluruh proyek.
•
Risiko proyek
adalah peristiwa atau kondisi yang tidak pasti , memiliki efek positif atau
negatif pada satu atau lebih pada tujuan proyek seperti ruang lingkup , jadwal
, biaya , dan kualitas .
•
Sikap risiko baik organisasi dan para pemangku
kepentingan dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor , yang secara luas
diklasifikasikan menjadi tiga tema :
ü Risk appetite, yang merupakan tingkat ketidakpastian
suatu entitas
ü Risk tolerance, yang merupakan tingkat, jumlah, atau
volume risiko toleransi organisasi atau kehendak individu.
ü Risk threshold, yang
mengacu pada langkah-langkah di sepanjang tingkat ketidakpastian atau tingkat
dampak di mana pemangku kepentingan
mungkin memiliki
kepentingan tertentu.
H.
PROJECT PROCURE
MANAGEMENT
Project Procurement Management mencakup proses-proses yang diperlukan untuk membeli atau
memperoleh produk, jasa, yang dibutuhkan dari luar organisasi .
Why Outsource
ü Agar Organisasi dapat tetap fokus
pada bisnis utamanya
ü Mempermudah akses keterampilan
dan teknologi
ü Memberikan fleksibilitas
ü Meningkatkan akuntabilitas
1.
Plan Procurement Management
Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan
dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya. Dalam perencaan ini harus diputuskan
apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang
harus dilakukan oleh distributor kelak
2.
Conduct Procurement
proses mendapatkan respon seller, memilih seller, dan pemberian
kontrak. Dalam proses ini, tim akan menerima tawaran atau proposal yang
kemudian akan menerapkan kriteria seleksi yang ditetapkan sebelumnya untuk
memilih satu atau lebih seller yang memenuhi syarat untuk
melakukan pekerjaan dan diterima sebagai seller.
3.
Control Procurement
Proses mengelola procurement relationship , monitoring contracts
performance, dan membuat perubahan dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan.
4.
Close Procurement
adalah proses menyelesaikan setiap proyek pengadaan
Mendukung close project atau Phase project karena
melibatkan verifikasi bahwa semua pekerjaan dan deliverable sudah diselesaikan.
Sumber:
http://informatika.web.id/penyusunan-team-proyek.htm
http://informatika.web.id/penyusunan-team-proyek.htm
Komentar
Posting Komentar